Furniture Online Terpercaya

Mimbar Masjid – Mimbar adalah sebuah struktur yang menjadi tempat khatib menyampaikan ceramah di masjid, memiliki jejak sejarah yang panjang dalam peradaban Islam. Menurut catatan sejarah, mimbar telah hadir sejak zaman Rasulullah Muhammad SAW.

Baca juga: Tantangan Kontemporer dalam Mempertahankan dan Merawat Kehormatan Mimbar Gereja

Menurut penjelasan Fida’ Abdilah dan Yusak Burhanudin dalam bukunya yang berjudul Sejarah Kebudayaan Islam, mimbar diartikan sebagai susunan anak tangga yang berfungsi sebagai tempat seorang imam untuk menyampaikan khutbah kepada para jamaah, terutama pada ibadah salat Jumat.

Sejarah awal mimbar dapat ditelusuri dalam berbagai literatur Islam klasik. Dalam buku Al-Bait: Misteri Sejarah Ka’bah dan Hilangnya di Akhir Zaman karya Brilly El-Rasheed, disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW berkhutbah, beliau bersandar pada batang kayu kurma yang ditancapkan di tanah, tepatnya di lantai masjid Nabi. Namun, ketika badan Rasulullah SAW mulai bertambah gemuk, seorang sahabat yang bernama Tamim Ad-Dari menawarkan untuk membuatkan mimbar untuk beliau.

Tamim pun membuatkan mimbar sederhana yang terdiri dari dua anak tangga untuk Rasulullah SAW. Mimbar ini digunakan oleh beliau untuk berkhutbah. Namun, beliau kemudian merasa perlu untuk memiliki mimbar yang lebih tinggi agar jamaah bisa mendengar khutbahnya dengan jelas.

Setelah mimbar dengan tiga anak tangga selesai dibuat, para sahabat meletakkannya di tempat Rasulullah SAW. Mimbar tersebut dibuat dari kayu yang diambil dari daerah Tharfa’ Al-Ghabah, dekat Madinah. Mimbar inilah yang digunakan oleh Rasulullah SAW hingga beliau wafat.

Salah satu peristiwa menarik terjadi ketika Rasulullah SAW sedang berkhutbah dari mimbar tersebut. Batang pohon kurma yang sebelumnya dijadikan sandaran beliau ketika berkhutbah, tiba-tiba menangis, membuat semua orang terkejut. Ini dianggap sebagai mukjizat dari Allah SWT. Rasulullah SAW pun turun dari mimbar dan mendekap batang pohon tersebut, mengatakan bahwa jika tidak dia yang mendekapnya, pohon tersebut akan terus menjerit hingga hari qiyamah.

Perkembangan selanjutnya dalam sejarah mimbar terjadi ketika Mu’awiyah bin Abu Sufyan menjadi penguasa pertama Dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah. Pada masa tersebut, mimbar dengan dua anak tangga yang digunakan oleh Rasulullah SAW diganti dengan mimbar yang lebih besar, terdiri dari enam tangga yang mudah dipindah dan dilengkapi dengan tempat duduk.

Mimbar besar pertama kali digunakan di Masjid Cordoba, Andalusia, dan bentuknya kemudian menyebar ke seluruh kawasan Islam. Awalnya, tidak semua masjid diperbolehkan memiliki mimbar, hanya Masjid Nabawi yang diizinkan. Namun, pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, setiap masjid diizinkan memiliki mimbar. Hingga akhirnya, setiap masjid raya memiliki mimbar.

Di Indonesia, bentuk mimbar bervariasi. Ada yang menyerupai singgasana dengan sandaran tangan, seperti mimbar di Masjid Agung Cirebon yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang padat. Ada pula yang diberi hiasan ukiran dengan cat merah dan kuning emas, seperti yang terdapat di Masjid Demak, dengan bagian puncaknya dihiasi motif kaligrafi Arab.

Dengan sejarah yang kaya dan perkembangan yang terus berlanjut, mimbar tetap menjadi salah satu elemen penting dalam budaya dan ibadah Islam, menjadi tempat yang mulia bagi khatib untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat.

Jika Anda membutuhkan podium atau mimbar untuk ruang ibadah Anda. Kami ahli dalam pembuatan podium dan mimbar dari kayu jati, stainless, atau akrilik. Dengan pengalaman dan bahan berkualitas, kami siap mewujudkan desain impian Anda. Tim kami akan bekerja sama dengan Anda untuk memastikan setiap detail yang perlu dipertimbangkan. Dari podium tradisional hingga mimbar modern, kami menyediakan solusi sesuai kebutuhan Anda. Hubungi kami di halaman ini sekarang untuk konsultasi. Percayakan kepada kami untuk memberikan sentuhan elegan dan fungsionalitas yang Anda butuhkan di dalam ruang ibadah Anda.